DoaAbu Darda' atau ada yang menulisnya Abu Dardar adalah doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada beliau dan selalu diamalkan oleh Abu Dardak. Doa ini sangat musajab untuk perlindungan diri dan keluarga, juga harta benda. Abu Dardak yang sudah mengamalkan doa ini secara kontinyu terhindar rumahnya dari bencana kebakaran yang melanda
Berikutini bacaan Doa dan Tata Cara Sholat Jenazah Lengkap dengan Artinya - Halaman 2. Berikut ini bacaan Doa dan Tata Cara Sholat Jenazah Lengkap dengan Artinya - Halaman 2. Kamis, 14 Juli 2022; Cari. Network. Tribunnews.com; TribunnewsWiki.com; TribunStyle.com; TribunTravel.com; TribunWow.com;
Talhar.a. meriwayatkan, "Seorang telah datang kepada Abu Darda' r.a. dan memberitahu bahawa rumah beliau terbakar." Kemudian datang seornag lagi orang lain dan memberitahu bahawa rumah Abu Darda' terbakar. Sejurus selepas itu datang lagi orang lain dan memberitahu hal yang sama , malah jawapan Abu Darda' sama seperti sebelum ini.
AbuDarda' menjawab: "Bukan rumahku, kerana aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa membaca doa ini (doa di bawah) pada waktu pagi, terhindar dia dari bencana yang mungkin menimpa dirinya, ahli keluarganya dan hartanya.
Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. Dalam kitab al-Adab al-Mufrad, Imam al-Bukhari w. 256 H memasukkan sebuah riwayat tentang Sayyidina Abu Darda radliyallahu anhu yang berdoa sepanjang malam agar dibaguskan akhlaknya. Berikut riwayatnya حدثنا عبد الله بن محمد قال حدثنا أبو عامر قال حدثنا عبد الجليل بن عطية عن شهر عن أمّ الدرداء قالت قام أبو الدرداء الليلة يصليّ فجعل يبكي ويقول اللهم أحسنتَ خَلْقي فحسّن خُلُقي حتي أصبح. فقلتُ يا أبا الدرداء! ما كان دعاؤك منذ الليلة إلّا في حسن الخُلُق؟ فقال يا أمّ الدرداء! إنّ العبد المسلم يحسن خلقه حتى يدخله حسن خلقه الجنة، ويسيء خلقه حتى يدخله سوء خلقه النار، والعبد المسلم يغفر له وهو نائم. فقلت يا أبا الدرداء! كيف يغفر له وهو نائم؟ قال يقوم أخوه من الليل فيتهجد فيدعو الله عز وجل فيستجيب له ويدعو لأخيه فيستجيب له فيه Abdullah bin Muhammad bercerita, ia berkata Abu Amir bercerita, ia berkata Abdul Jalil bin Athiyyah menceritakan dari Syahr, dari Ummu ad-Darda’, ia berkata “Di satu waktu Abu ad-Darda pernah menjalankan shalat malam lalu menangis dan berdoa “Ya Allah, Engkau telah memperbagus penciptaanku, maka perbaguslah akhlakku,” ia melakukannya hingga pagi. Aku berkata “Wahai Abu ad-Darda, kenapa doa yang kau panjatkan sepanjang malam hanya tentang kebagusan akhlak?” Ia menjawab “Wahai Ummu ad-Darda, sesungguhnya seorang Muslim yang berakhlak bagus maka kebagusan akhlaknya memasukannya ke surga, dan jika berakhlak buruk maka keburukan akhlaknya memasukkannya ke neraka. Seorang hamba yang Muslim akan diampuni meski ia sedang tidur.” Kemudian aku bekata kepada Abu ad-Darda’ “Bagaimana bisa ia diampuni padahal ia sedang tidur?” Abu ad-Darda’ menjawab “Saudaranya terbangun pada malam hari, melakukan shalat tahajud, kemudian berdoa kepada Allah Azza wa Jalla, maka Allah mengabulkannya, lalu dia pun mendoakan saudaranya, dan Allah mengabulkannya juga.” Imam Abu Abdillah Muhammad bin Isma’il al-Bukhari, al-Adab al-Mufrad, Dar al-Hadits, 2005, h. 77-78 **** Sayyidina Abu Darda wafat sekitar 31-39 H adalah sahabat nabi yang faqih, hafal al-Qur’an dan periwayat banyak hadits. Ia berasal dari kaum Anshar, dari Bani Ka’b bin Khazraj. Banyak yang meriwayatkan hadits darinya, sebut saja seperti Anas bin Malik, Abu Umamah al-Bahili, Abdullah bin Amr bin al-Ash, Ummu Darda’ istrinya, Sa’id bin Musayyab, dan lain sebagainya. Imam al-Dzahabi menyebutnya sebagai, “hakîm hadzihil ummah, wa sayyidul qurrâ’ bi dimasyq” hakimnya umat ini dan gurunya para pembaca/pengkaji Al-Qur’an di Dimasyq Imam al-Dzahabi, Siyar A’lâm al-Nubalâ’, Beirut Muassasah al-Risalah, 2001, juz 2, h. 336-337 Dalam riwayat di atas, Sayyidina Abu Darda berdoa sepanjang malam, dan permintaannya hanya satu, memohon agar dibaguskan akhlaknya sebagaimana Allah telah membaguskan penciptaannya. Hal itu membuat Ummu Darda istrinya penasaran, sehingga ia bertanya “kenapa doa yang kau panjatkan sepanjang malam hanya tentang kebagusan akhlak?” Sayyidina Abu Darda memang mengulang-ulang doanya sampai waktu subuh tiba. Ia tidak menyelipkan doa lain selain meminta dibaguskan akhlaknya. Mendengar pertanyaan itu, Abu Darda menjawab “Wahai Ummu ad-Darda, sesungguhnya seorang Muslim yang berakhlak bagus maka kebagusan akhlaknya memasukkannya ke surga, dan jika berakhlak buruk maka keburukan akhlaknya memasukkannya ke neraka. Seorang hamba yang Muslim akan diampuni meski ia sedang tidur.” Ini artinya kebagusan akhlak husnul khuluq adalah bagian dari realisasi ideal keimanan seseorang. Sebab, salah satu misi utama kenabian adalah “makârim al-akhlâq” pemuliaan akhlak dan “mashâlih al-akhlâq” pembagusan akhlak. Di samping itu, akhlak bisa menjadi penanda atas kesempurnaan iman seseorang. Rasullullah shallallahu alaihi wasallam bersabda HR. Imam Tirmidzi أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling bagus akhlaknya.” Dimensi akhlak sangat luas. Tidak dibatasi oleh relasi yang baik-baik saja, seperti “kau baik padaku, maka aku baik padamu,” atau, “aku baik padamu, maka kau pun harus baik padaku,” tapi juga relasi yang tidak seimbang, seperti berbuat baik pada orang yang memusuhi, memaafkan kesalahannya dan menjalin kembali tali silaturahmi yang telah terputus. Rasulullah bersabda HR. Imam Abdurrazaq dan Imam al-Baihaqi ألَا أدُلُّكم علي خير أخلاق أهل الدنيا والآخرة أن تَصلَ مَن قطَعك, وتُعطيَ مَن حَرَمك، وتَعفو عمَّن ظلَمك “Tidakkah kalian mau kutunjukkan sebaik-baiknya akhlak penduduk dunia dan akhirat; yaitu kau menyambung kembali hubungan persaudaraan dengan orang yang telah memutuskanmu, kau memberi atau berbagi dengan orang yang telah mencegah atau mengambil hakmu, dan kau memaafkan kesalahan orang yang telah menzalimimu.” Imam Jalaluddin al-Suyuthi, al-Durr al-Mantsûr fî Tafsîr bi al-Ma’tsûr, Kairo Markaz Hajar li al-Buhuts wa al-Dirasat al-Arabiyyan wa al-Islamiiyah, 2003, juz 6, h. 711 Karena itu, dalam jawaban Sayyidina Abu Darda’, akhlak memiliki peran penting atas posisi manusia kelak. Akhlak baik husnul khuluq bisa memudahkan seseorang masuk surga, dan akhlak buruk su’ûl khuluq dapat memudahkannya masuk neraka. Selain itu, ada tujuan lain yang dimaksud Sayyidina Abu Darda’, yaitu terciptanya hubungan sosial yang saling memaafkan dan saling memohonkan ampun kepada Allah. Ia mengatakan “Seorang hamba yang Muslim akan diampuni meski ia sedang tidur.” Perkataan ini melahirkan tanda tanya baru di benak istrinya. Ia bertanya lagi “Bagaimana bisa ia diampuni padahal ia sedang tidur?” Sayyidina Abu Darda’ menjawab “Saudaranya terbangun pada malam hari, melakukan shalat tahajjud, kemudian berdoa kepada Allah Azza wa Jalla, maka Allah mengabulkannya, lalu dia pun mendoakan saudaranya, dan Allah mengabulkannya juga.” Ini menunjukkan pertalian kuat antara husnul khuluq akhlak yang baik dengan kesadaran personal manusia. Bagi orang yang telah terbangun akhlaknya, ia tidak berminat untuk selamat seorang diri. Ia pun tidak berminat untuk memutus tali silaturahmi atau membiarkan tali itu tetap putus meski di dalam doa. Sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah, bahwa sebaik-baik akhlak adalah meluaskan maaf, melebarkan kemurahan hati dan memanjangkan persaudaraan, meski ia disakiti, dizalimi dan dimusuhi. Di sabdanya yang lain, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengajarkan kita tentang iman yang mewujud dalam tindakan dan rasa. Iman yang diaktualisasikan dengan cinta kepada saudaranya sebagaimana cinta terhadap dirinya sendiri lâ yu’minu ahadukum hattâ yuhibba li akhîhi mâ yuhibba li nafsihi. Semua manusia ingin diampuni dosa-dosanya, ingin dirahmati, ingin dijauhkan dari siksa neraka, dan ingin menikmati surga. Keinginan yang semula bersifat personal, karena dorongan iman, meluas menjadi keinginan bersama. Seorang yang beriman, tidak akan hanya mementingkan keselamatannya sendiri. Oleh karenanya, meskipun sedang tidur, seorang mukmin dapat diampuni dosa-dosanya karena doa dari saudaranya yang lain. Doa dari orang-orang beriman yang berlaku di atas cinta dan akhlak yang baik. Itu artinya, seorang yang berada di jalan akhlak, akan selalu mengingat dan mengharapkan keselamatan untuk saudara-saudaranya, dari mulai yang baik kepadanya, yang memusuhinya, sampai yang tidak dikenalnya sama sekali. Pertanyaannya, sudahkah kita berada di jalan itu? Wallahu a’lam bish-shawwab... Muhammad Afiq Zahara, alumni PP. Darussa’adah, Bulus, Kritig, Petanahan, Kebumen
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID UW3VbIEdXb1AV5DSuMHljYPzYQ6IMwVAEowOKqQh3F5zj_VYAN-TeQ==
Abu Darda’ adalah salah satu sahabat Rasulullah shalallahu alaihi wasallam dari kalangan Anshar. Pernah suatu ketika ia didatangi seorang laki-laki dan mengatakan bahwa rumah Abu Darda’ kebakaran. Dalam riwayat lain bahkan dijelaskan kedatangannya kepada Abu Darda’ dilakukan berulang kali dengan mengabarkan informasi yang sama, bahwa rumahnya kebakaran. Rupanya keyakinannya kepada Rasulullah menjadikan Abu Darda’ tidak percaya pada informasi seorang laki-laki yang menemuinya. Keyakinan itu berdasar pada sabda Nabi shalallahu alaihi wasallam من قالها أول نهاره لم تصبه مصيبة حتى يمسي ومن قالها اٰخر النهار لم تصبه مصيبة حتى يصبح اَللّٰهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَاإِلهَ إِلَّا أَنْتَ عَلَيْكَ تَوَكّلْتُ وَأَنْتَ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ مَا شَاءَ اللهُ كَانَ وَمَا لَمْ يَشَأْ لَمْ يَكُنْ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ أَعْلَمُ أَنَّ اللهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ وَأَنَّ اللهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا. اللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ وَمِنْ شَرِّ كُلِّ دَابَّةٍ أَنْتَ اٰخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا إِنَّ رَبِّيْ عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ Artinya, “Barang siapa membaca beberapa kalimat doa dan dzikir di permulaan siang pagi maka ia tidak akan tertimpa musibah hingga sore hari. Dan barang siapa membacanya di akhir hari sore maka ia tidak akan tertimpa musibah hingga pagi hari. Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, tiada Tuhan melainkan Engkau. Kepada-Mu saya bertawakal. Engkau Tuhan Arsy yang sangat agung. Kalau Engkau berkehendak maka akan terjadi, jikalau tidak, maka tidak akan terjadi. Tiada daya dan kekuatan melainkan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Saya mengetahui bahwa Allah terhadap segala sesuatu itu mampu. Dan Ilmu Allah mencakup segala hal. Ya Allah saya berlindung kepada-Mu dari kejelekan diriku, dan kejelekan seluruh binatang. Engkau yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di jalan yang lurus’,” HR. Ibn Sini; lihat Syekh Nawawi, al-Adzkar, Semarang Pustaka Alawiyah, hal. 79. Di akhir kisahnya Abu Darda’ mengajak orang-orang yang mengatakan bahwa rumah beliau terbakar untuk memastikan kebenaran tersebut. Berbekal keyakinan kebenaran hadits Rasulullah, Abu Darda’ tetap optimis bahwa rumahnya dalam keadaan baik-baik saja karena setiap pagi dan sore beliau membaca apa yang diajarkan Rasulullah tersebut. Sesampainya di tempat kejadian, seakan terlihat keajaiban yang luar biasa. Sekitar rumah Abu Darda’ semua hangus terbakar, namun rumah beliau tidak terjilat api sedikit pun, bahkan masih dalam kondisi sebagaimana asalnya. Jika keyakinan atas kebenaran Allah dan rasulnya telah bulat, tiada hal yang dapat mengalahkan. Melalui para utusan, Allah menunjukkan kasih sayangnya sebagaimana terangkum dalam ajaran Islam. Bukan hanya keselamatan akhirat, kesejahteraan dunia pun Islam tawarkan kepada umatnya. Abu Darda’ menjadi salah satu contoh pendengar sekaligus pengamal ajaran Rasulullah terkait dzikir pagi dan petang ikhtiar pelindung dari segala kejahatan. Beberapa hikmah yang dapat dipetik dari kisah tersebut di antaranya, pertama, musibah bagi manusia adalah keniscayaan. Apakah itu berbentuk ujian atau bahkan teguran. Kebenaran ini telah dikabarkan dalam Al-Qur’an, وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ Artinya, “Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah wahai Nabi Muhammad, kabar gembira kepada orang-orang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râjiûn’ sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali.” QS al-Baqarah [2] 155-156. Kedua, kelemahan manusia mengharuskannya selalu kembali kepada yang Mahakuasa, baik melalui doa-doa maupun dzikir sebagaimana telah diajarkan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُخَفِّفَ عَنْكُمْ وَخُلِقَ الإنْسَانُ ضَعِيفًا Artinya, “Allah hendak memberikan keringanan kepadamu dan manusia dijadikan bersifat lemah” QS. An-Nisa [4] 28. Disebutkan dalam ayat lain, bahwa kebahagiaan atau kesusahan seorang hamba bergantung di bawah kuasa-Nya. وَأَنَّهُ هُوَ أَضْحَكَ وَأَبْكَى Artinya, "dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis" QS An-Najm [53] 43. Ketiga, tiada kebahagiaan dapat dinikmati seorang hamba, kecuali ia konsisten mengikuti petunjuk Allah dan rasul-Nya. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, تركت فيكم أمرين لن تضلوا ما تمسكتم بهما كتاب الله وسنة رسوله Aku tinggalkan untuk kalian dua perkara. Kalian tidak akan tersesat selama-lamanya selagi kalian berpegang teguh pada keduanya, yaitu Kitab Allah Al-Quran dan sunah Rasul.” HR. Malik, Muslim dan Ash-hab al-Sunan. Jaenuri, Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Nahdlatul Ulama Surakarta
Siapa Abu Darda dan Mengapa Doanya Begitu Berarti? Hello Readers! Mungkin sebagian dari kalian sudah tidak asing dengan nama Abu Darda. Beliau adalah seorang sahabat Rasulullah SAW yang terkenal sebagai orang yang sangat memperhatikan kehidupan spiritualnya. Abu Darda sangat rajin beribadah dan selalu memperdalam ilmu agamanya. Namun, yang paling dikenal dari Abu Darda adalah doa-doa yang beliau panjatkan. Salah satu doa yang paling terkenal adalah Doa Abu Darda yang sangat bermanfaat untuk menguatkan iman dan menenangkan hati. Mengenal Lebih Dekat Doa Abu Darda Doa Abu Darda memiliki banyak keutamaan dan manfaat. Doa ini merupakan doa yang sangat cocok dijadikan sebagai amalan sehari-hari karena sangat mudah dihafalkan dan bisa diucapkan kapan saja, di mana saja. Doa ini terdiri dari beberapa kalimat yang sangat indah dan penuh makna. Di samping itu, doa Abu Darda juga memiliki keutamaan yang luar biasa. Beberapa keutamaan doa Abu Darda antara lain1. Doa Abu Darda dapat menguatkan iman dan memperkokoh keyakinan Doa Abu Darda dapat menenangkan hati dan memberikan kedamaian dalam Doa Abu Darda dapat melindungi kita dari gangguan jin dan Doa Abu Darda dapat membuka pintu rezeki dan keberkahan dalam Doa Abu Darda dapat memperbaiki hubungan dengan sesama manusia dan mempercepat terkabulnya doa-doa kita. Cara Mengamalkan Doa Abu Darda Doa Abu Darda sangat mudah dihafalkan dan bisa diucapkan kapan saja, di mana saja. Berikut ini adalah cara mengamalkan doa Abu Darda1. Bacalah doa Abu Darda setiap pagi dan Bacalah doa Abu Darda sebelum Bacalah doa Abu Darda ketika sedang merasa cemas atau Bacalah doa Abu Darda ketika sedang menghadapi masalah atau Bacalah doa Abu Darda ketika sedang melakukan ibadah, seperti shalat atau puasa. Keutamaan dan Manfaat Doa Abu Darda Doa Abu Darda memiliki banyak keutamaan dan manfaat. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari doa Abu Darda1. Menguatkan iman dan memperkokoh keyakinan Menenangkan hati dan memberikan kedamaian dalam Melindungi kita dari gangguan jin dan Membuka pintu rezeki dan keberkahan dalam Memperbaiki hubungan dengan sesama manusia dan mempercepat terkabulnya doa-doa kita. Menyimpulkan Kebaikan Doa Abu Darda Dalam kesimpulannya, Doa Abu Darda merupakan doa yang sangat bermanfaat bagi kehidupan kita sebagai umat muslim. Selain dapat menguatkan iman dan menenangkan hati, doa ini juga memiliki keutamaan yang luar biasa. Oleh karena itu, ayo amalkan doa Abu Darda setiap hari dan rasakan manfaatnya dalam kehidupan kita. Terima kasih telah membaca artikel ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya.
doa abu darda dan artinya